Bagaimana perasaan kamu pada saat kamu menghirup udara?
pasti bermacam-macam. Bagi kamu yang menghirup udara segar pasti merasa enak dan lega. Dan bagi kamu yang menghirup udara yang berpolusi pasti gonsok kali kan?
hehehe ....
Pada saat menghirup udara pernahkah terlintas di benakmu proses pernapasan manusia?
Walaupun kita menghirup udara yang berbeda-beda kondisinya kita tetap memiliki organ pernapasan yang sama. Sekarang mimin akan menjelaskan dari mana proses pernapasan pada manusia.
1. Hidung (Cavum Nasalis)
Hidung merupakan
alat pernapasan paling awal dari semua organ pernapasan. Di dalam
rongga hidung, terdapat selaput
lendir dan rambut-rambut halus ini berfungsi menyaring debu dan kotoran
yang masuk bersama udara, melekatkan kotoran pada rambut hidung,
mengatur suhu udara pernapasan, dan mengenali adanya bau. Juga terdapat
konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan
udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan
nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.
Udara yang kita hirup tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang
lain. Misalnya,karbon dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2).
Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya oksigen saja yang dapat
berikatan dengan darah. Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga
merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut,
manusia dapat terhindar dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau
busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari
rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.
2. Tenggorokan (Faring)
Setelah masuk ke hidung, udara yang kita hirup masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan
antara 2 saluran, yaitu rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan/nasofarings) yang terletak pada bagian depan dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan/orofarings) yang terletak pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring terdapat laring.
Laring disebut pula pangkal tenggorok.
Fungsi utama faring adalah
menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan
makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung
(resonansi) untuk suara percakapan.
3. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Lalu dilanjutkan dengan laring yang merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring
berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu
tulang rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung
bagian pangkal laring. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot
untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah
yang menghubungkan faring dengan trakea.
Laring
diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih
yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada
laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai
tempat keluar masuknya udara.
Pangkal tenggorok
disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal
tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada
waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada
waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput
suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada
waktu kita bicara.
4. Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan
berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm dan terletak
sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding
tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan
pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring
benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Di paru-paru trakea
bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga
lapisan berikut.
- Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
- Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
- Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
Selanjutnya,
debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju
bagian belakang mulut. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut
dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring
benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
Batang
tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam
rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok
(bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi
menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus
berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).
5. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu
menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Struktur
lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin
tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
Batang
tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri
dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang
lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang
menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus
sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling
kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding
alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam
alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama
bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar
paru-paru.
6. Bronkiolus
Bronkiolus
merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi
saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis.
Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia.
Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah
tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal
dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel.
Fungsi bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang
kita hirup agar mencapai paru-paru.
7. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru
terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi
oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang
berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo
dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister)
yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang
tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi
paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang
menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut
pleura luar (pleura parietalis).
Paru-paru
tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus
masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus
bersilia. Setiap bronkiolus te rminalis bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada dinding
duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus.
8. Alveolus
Bronkiolus
bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola
mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Dindingnya tipis,
lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus
terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir
langsung bersentuhan dengan udara. Epitel pipih yang melapisi alveoli
memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari
udara dalam rongga alveolus. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya
perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.
Demikian guys semoga ini bermanfaat bagi kalian...
bagusss
BalasHapustrimakasih atas infonya min,
BalasHapustq atas info nya
BalasHapustq atas info nya
BalasHapusInfonya lengkap bangett yaa
BalasHapus